Apa Yang Harus di Lakukan Dalam Keadaan Darurat Ketika di Dalam Bus, Masih banyak sekali penumpang bis yang TIDAK mengetahui sama sekali mengenai prosedur keselamatan bila terjadi kecelakaan. Akibatnya, seringkali hal yang tidak diinginkan malah terjadi. Dari seluruh penumpang bus, HANYA dibutuhkan satu orang saja yang mengetahui prosedur keselamatan darurat untuk membuat segalanya menjadi lebih baik di saat darurat. Minimal, kita dapat mencegah hal yang lebih buruk terjadi.
1. Stay Calm
Semua yang ada dalam otak Anda akan hilang sesaat saat anda panik. Saat panik, anda akan mengalami "blank" sesaat. Nah maksud dari kata sesaat disini, tergantung pada masing-masing individu. Ada yang mengalami blank hanya beberapa detik, ada juga yang hingga bermenit-menit. Saat blank, Anda tidak akan bisa melakukan apapun. Disaat membaca ini mungkin kita akan mencemooh orang yang diam terpaku saat ada keadaan darurat, seolah tak tahu apa yang harus dilakukan. Tapi bisa saja itu terjadi karena blank. Anda pun mungkin pernah kehilangan moment penting karena mengalami blank ini tadi.
Maka, segawat apapun kondisinya, tetap tenang, jaga emosi, niscaya Anda dapat berpikiran jernih.
2. Gunakan Pintu Darurat
Pintu darurat dalam bus terletak di sisi kanan belakang bus. Ada tuas kecil untuk membuka puntu darurat dan tuas tersebut terletak di sekitar pintu darurat ini. Anda harus memecahkan kacanya penutupnya dulu. Kaca penutupnya tipis kok, ditekan saja juga bisa pecah. Letak tuas ini, di beberapa karoseri terletak di dinding samping, dan di beberapa karoseri terletak di pilar. Sayangnya, bus lama banyak yang belum
mengadopsi pintu darurat.
3. Pecahkan Kaca
Bila dalam bus tidak ada pintu darurat, Anda bisa memecahkan kaca dengan benda keras apapun yang tersedia di sekitar Anda. Palu pemecah kaca, kini menjadi aksesoris keselamatan yang WAJIB ada di setiap bus. Palu ini warnanya oranye cerah dengan tujuan dapat mudah terlihat dan ditemukan di saat gelap sekalipun. Palu ini terletak di pilar sehingga dekat dengan kaca. Ujungnya meruncing agar dapat dngan mudah memecahkan kaca. Pecahkan kaca samping bus karena kaca samping terbuat dari Tempered Glass yang pecahannya relatif aman. Saya menganjurkan untuk mengutamakan penggunaan pintu darurat bila dalam bus ada pintu darurat. Mengapa? Karena harga kaca itu mahal. Operator sudah kena musibah dengan rusaknya bus saat terjadi kecelakaan, mari kita ringankan bebannya dengan mengutamakan pintu darurat daripada memecahkan kaca. Memecahkan kaca adalah opsi bila tidak ada pintu darurat, atau bila pintu darurat tidak cukup memadai untuk evakuasi segera.
4. Ventilasi Atap
Lubang ventilasi di atap bus, bisa dibuka menjadi jalur evakuasi di saat darurat. Ini bisa dilakukan BILA bus terguling. Ada minimal 1 lubang ventilasi. Letak lubang ventilasi ini berada di atas gang bangku penumpang baris pertama. Letak lainnya, ada di belakang, di gang relatif sejajar dengan pintu belakang. Caranya, cari tombol atau tuas berwarna MERAH di ventilasi. Bila berbentuk tombol, tekan tombolnya sambil dorong ventilasinya keluar. Bila berbentuk tuas, putar seperempat putaran ke arah manapun, bisa searah jarum jam, bisa juga berlawanan arah jarum jam, lalu dorong ventilasinya keluar. Mengapa tuasnya bisa diputar ke segala arah? Ya dalam keadaan darurat, pasti ada unsur panik walau hanya sepersekian persen. Nah tuas tersebut dirancang bisa ke segala arah agar evakuasi bisa dilakukan dengan cepat tanpa harus kehabisan waktu untuk berpikir tuas diputar ke arah mana.
5. Membuka Pintu Otomatis
Beberapa bus memang dilengkapi dengan pintu otomatis yang dikendalikan dari kabin pengemudi. Bila bus yang Anda naiki menggunakan pintu otomatis, dan Anda tahu dimana letak tombolnya, silahkan ditekan tombolnya . Bila Anda tidak tahu letaknya, telah disediakan tombol darurat yang terletak di pilar pintu. Ditutup oleh kaca tipis yang mudah pecah, tombolnya berwarna merah. Pecahkan kacanya, lalu tekan tombolnya sambil mendorong pintunya. Tombol ini tetap berfungsi walau dalam keadaan mesin bus mati.
6. Fire Extinguisher
Warnanya merah ngejreng. Tabung pemadam ini biasanya ada di dekat bangku pengemudi, namun ada juga yang meletakkannya di pilar, di dekat pintu belakang, atau ada juga yang meletakkannya di dekat pintu depan. Cara menggunakannya, tarik pin pengamannya, arahkan nozzle ke sumber api, dan tekan tuasnya lalu zat pemadam akan menyemprot keluar. Pada beberapa bus, ada yang menggunakan pemadam instan. Cara memakainya adalah tinggal membuka tutupnya, lalu gunakan bagai menggunakan cat semprot. Semprotkan ke arah sumber api. Pemadam jenis ini kapasitasnya kecil. Penting diperhatikan adalah, pemadam api memiliki tanggal kadaluwarsa. Bila telah lewat dari tanggalnya, maka lebih baik segera diganti (untuk jenis instant) atau di cek / isi ulang.
Diatas adalah artikel Apa Yang Harus Dilakukan Jika Keadaan Darurat Di Dalam Bus. Semoga Bermanfaat.
Sumber : https://septianleksana.wordpress.com/2010/03/02/kotak-hitam-untuk-mobil/
Sumber : facebook.com/muklis.sutisno.1 |
1. Stay Calm
Semua yang ada dalam otak Anda akan hilang sesaat saat anda panik. Saat panik, anda akan mengalami "blank" sesaat. Nah maksud dari kata sesaat disini, tergantung pada masing-masing individu. Ada yang mengalami blank hanya beberapa detik, ada juga yang hingga bermenit-menit. Saat blank, Anda tidak akan bisa melakukan apapun. Disaat membaca ini mungkin kita akan mencemooh orang yang diam terpaku saat ada keadaan darurat, seolah tak tahu apa yang harus dilakukan. Tapi bisa saja itu terjadi karena blank. Anda pun mungkin pernah kehilangan moment penting karena mengalami blank ini tadi.
Maka, segawat apapun kondisinya, tetap tenang, jaga emosi, niscaya Anda dapat berpikiran jernih.
2. Gunakan Pintu Darurat
Pintu darurat dalam bus terletak di sisi kanan belakang bus. Ada tuas kecil untuk membuka puntu darurat dan tuas tersebut terletak di sekitar pintu darurat ini. Anda harus memecahkan kacanya penutupnya dulu. Kaca penutupnya tipis kok, ditekan saja juga bisa pecah. Letak tuas ini, di beberapa karoseri terletak di dinding samping, dan di beberapa karoseri terletak di pilar. Sayangnya, bus lama banyak yang belum
mengadopsi pintu darurat.
3. Pecahkan Kaca
Bila dalam bus tidak ada pintu darurat, Anda bisa memecahkan kaca dengan benda keras apapun yang tersedia di sekitar Anda. Palu pemecah kaca, kini menjadi aksesoris keselamatan yang WAJIB ada di setiap bus. Palu ini warnanya oranye cerah dengan tujuan dapat mudah terlihat dan ditemukan di saat gelap sekalipun. Palu ini terletak di pilar sehingga dekat dengan kaca. Ujungnya meruncing agar dapat dngan mudah memecahkan kaca. Pecahkan kaca samping bus karena kaca samping terbuat dari Tempered Glass yang pecahannya relatif aman. Saya menganjurkan untuk mengutamakan penggunaan pintu darurat bila dalam bus ada pintu darurat. Mengapa? Karena harga kaca itu mahal. Operator sudah kena musibah dengan rusaknya bus saat terjadi kecelakaan, mari kita ringankan bebannya dengan mengutamakan pintu darurat daripada memecahkan kaca. Memecahkan kaca adalah opsi bila tidak ada pintu darurat, atau bila pintu darurat tidak cukup memadai untuk evakuasi segera.
4. Ventilasi Atap
Lubang ventilasi di atap bus, bisa dibuka menjadi jalur evakuasi di saat darurat. Ini bisa dilakukan BILA bus terguling. Ada minimal 1 lubang ventilasi. Letak lubang ventilasi ini berada di atas gang bangku penumpang baris pertama. Letak lainnya, ada di belakang, di gang relatif sejajar dengan pintu belakang. Caranya, cari tombol atau tuas berwarna MERAH di ventilasi. Bila berbentuk tombol, tekan tombolnya sambil dorong ventilasinya keluar. Bila berbentuk tuas, putar seperempat putaran ke arah manapun, bisa searah jarum jam, bisa juga berlawanan arah jarum jam, lalu dorong ventilasinya keluar. Mengapa tuasnya bisa diputar ke segala arah? Ya dalam keadaan darurat, pasti ada unsur panik walau hanya sepersekian persen. Nah tuas tersebut dirancang bisa ke segala arah agar evakuasi bisa dilakukan dengan cepat tanpa harus kehabisan waktu untuk berpikir tuas diputar ke arah mana.
5. Membuka Pintu Otomatis
Beberapa bus memang dilengkapi dengan pintu otomatis yang dikendalikan dari kabin pengemudi. Bila bus yang Anda naiki menggunakan pintu otomatis, dan Anda tahu dimana letak tombolnya, silahkan ditekan tombolnya . Bila Anda tidak tahu letaknya, telah disediakan tombol darurat yang terletak di pilar pintu. Ditutup oleh kaca tipis yang mudah pecah, tombolnya berwarna merah. Pecahkan kacanya, lalu tekan tombolnya sambil mendorong pintunya. Tombol ini tetap berfungsi walau dalam keadaan mesin bus mati.
6. Fire Extinguisher
Sumber : http://legacysr.blogspot.com/2016/11/armada-baru-pak-haji.html |
Warnanya merah ngejreng. Tabung pemadam ini biasanya ada di dekat bangku pengemudi, namun ada juga yang meletakkannya di pilar, di dekat pintu belakang, atau ada juga yang meletakkannya di dekat pintu depan. Cara menggunakannya, tarik pin pengamannya, arahkan nozzle ke sumber api, dan tekan tuasnya lalu zat pemadam akan menyemprot keluar. Pada beberapa bus, ada yang menggunakan pemadam instan. Cara memakainya adalah tinggal membuka tutupnya, lalu gunakan bagai menggunakan cat semprot. Semprotkan ke arah sumber api. Pemadam jenis ini kapasitasnya kecil. Penting diperhatikan adalah, pemadam api memiliki tanggal kadaluwarsa. Bila telah lewat dari tanggalnya, maka lebih baik segera diganti (untuk jenis instant) atau di cek / isi ulang.
Diatas adalah artikel Apa Yang Harus Dilakukan Jika Keadaan Darurat Di Dalam Bus. Semoga Bermanfaat.
Sumber : https://septianleksana.wordpress.com/2010/03/02/kotak-hitam-untuk-mobil/
.
.