Sudah tidak diragukan lagi, ketangguhan dan kehandalan mesin bus dan truk Hino.Bisa di bilang bahwa Hino adalah pakarnya truk dan bus di Indonesia.Bukan tanpa alasaan, karena agen tunggal pemegang merek Hino berhasil mempertahankan leader market di pasar otomotif untuk truk dan bus. Saat ini, Hino pemimpin pasar bus dengan market share diatas 70%.
Salah satu produk terbaru dari Hino adalah FC bus,Unit ini menggunakan mesin dengan sistem Common Rail 4 silinder yang menghasilkan tenaga lebih besar namun hemat bahan bakar. Bus besar ini mampu menghasilkan tenaga 190 PS dengan torsi maksimum 56kgm sehingga performa lebih tangguh dan lincah pada saat berkendara.
Bus dengan kapasitas 40 seat ini juga dilengkapi Turbo Charger Intercooler yang teruji kehandalan dan kemudahan dalam perawatannya. Disertai transmisi LX06S dengan variasi gigi ratio yang disesuaikan dengan torsi mesin sehingga menambah performa daya tanjak dan daya tahan gardan lebih lama.
Bus ini sangat sesuai digunakan dalam perjalanan dalam kota maupun antar kota. Sasis yang tebal dan kuat membuat daya tahan sasis terhadap beban lebih baik dan lebih tahan lama. Ban pada FC Bus hadir dengan jejak lebih lebar sehingga lebih stabil dan menambah kenyamanan berkendara.”sasis bus ini menggunakan mesin sistem Common Rail guna memberikan kendaraan angkutan penumpang dengan tingkat kenyamanan tinggi. Sebagai tambahan, unit ini dilengkapi stabilizer pada bagian belakang serta shock absorber (double acting) pada bagian kedua axle yang dapat memberikan kestabilan kendaraan yang lebih baik” .
Bicara pasar bus, Hino saat ini masih mempertahankan posisinya sebagai penguasa pasar penjualan bus di Indonesia. Dimana di segmen bus besar, pangsa pasar Hino mencapai di atas 50%. Dari market share itu, mayoritas dikontribusi oleh bus bermesin belakang (rear engine).”Sekitar 80% penjualan bus besar kita dikontribusi oleh bus bermesin belakang,” kata Santiko Wardoyo.
Bus dengan mesin belakang banyak dipakai oleh pengusaha bus yang bergerak di transportasi antar kota dan bus pariwisata. Sebelumnya, di segmen bus mesin belakang, Hino sudah melansir dan memasarkan dua varian bus. Yakni Hino R260 bermesin diesel konvensional dengan suspensi leaf spring dengan tenaga maksimum 260 horse power, dan terbaru Hino RN285 yang merupakan bus besar dengan suspensi udara (built in air suspension) bermesin diesel commonrail dengan tenaga maksimum 285 horse power.
Kedua bus ini diproduksi menggunakan sasis tipe ladder frame di pabrik Hino di Kota Bukit Indah, Purwakarta, Jawa Barat. Selain kedua model, Hino juga pernah memasarkan bus besar R235, bus rear engine bermesin diesel konvensional dengan suspensi ladder frame dengan tenaga maksimum 235 horse power. Hino dikontribusi oleh penjualan bus bermesin depan (front engine). Di segmen ini, Hino hanya memiliki satu varian, yakni Hino A215.
Hino A215 merupakan bus bermesin depan diesel konvensional hasil pengembangan bus mesin depan Hino AK series yang melegenda di Indonesia. Bus ini dibekali mesin yang mampu menghasilkan tenaga maksimum 215 horse power. Saat ini Hino menjadi satu-satunya pemain bus besar mesin depan di Indonesia setelah beberapa pemain lain dari Jepang dan Jerman mundur teratur.
Salah satu produk terbaru dari Hino adalah FC bus,Unit ini menggunakan mesin dengan sistem Common Rail 4 silinder yang menghasilkan tenaga lebih besar namun hemat bahan bakar. Bus besar ini mampu menghasilkan tenaga 190 PS dengan torsi maksimum 56kgm sehingga performa lebih tangguh dan lincah pada saat berkendara.
Bus dengan kapasitas 40 seat ini juga dilengkapi Turbo Charger Intercooler yang teruji kehandalan dan kemudahan dalam perawatannya. Disertai transmisi LX06S dengan variasi gigi ratio yang disesuaikan dengan torsi mesin sehingga menambah performa daya tanjak dan daya tahan gardan lebih lama.
Sumber Gambar: idolaotomotif.com |
Bicara pasar bus, Hino saat ini masih mempertahankan posisinya sebagai penguasa pasar penjualan bus di Indonesia. Dimana di segmen bus besar, pangsa pasar Hino mencapai di atas 50%. Dari market share itu, mayoritas dikontribusi oleh bus bermesin belakang (rear engine).”Sekitar 80% penjualan bus besar kita dikontribusi oleh bus bermesin belakang,” kata Santiko Wardoyo.
Sumber Gambar: theoxrpl.blogspot.com |
Kedua bus ini diproduksi menggunakan sasis tipe ladder frame di pabrik Hino di Kota Bukit Indah, Purwakarta, Jawa Barat. Selain kedua model, Hino juga pernah memasarkan bus besar R235, bus rear engine bermesin diesel konvensional dengan suspensi ladder frame dengan tenaga maksimum 235 horse power. Hino dikontribusi oleh penjualan bus bermesin depan (front engine). Di segmen ini, Hino hanya memiliki satu varian, yakni Hino A215.
.
.