Terminal Kampung Rambutan Masih Melayani Rute Jawa Tengah dan Jawa Timur

Beberapa Perusahaan otobus (PO) untuk rute/trayek Jawa Tengah dan Jawa Timur di Terminal Kampung Rambutan masih beroperasi. Penertiban bus tujuan Jateng dan Jatim yang beroperasi di terminal bayangan atau agen-agen tiket tidak berpengaruh bagi bus di Terminal Kampung Rambutan.

Banyak pengguna bus yang berasal  dari sejumlah kota di Jawa menyesalkan jika semua PO tujuan Jateng, Jatim dan DI Yogyakarta harus pindah ke Terminal Pulogebang. Padahal, perantau asal kota seperti Brebes, Tegal, Banyumas, Pekalongan dan sejumlah kota lain umumnya pulang ke kampung halaman tiap sepekan atau dua pekan sekali.

Memang sebenarnya dengan adanya peraturan bahwa bus AKAP harus masuk ke terminal Pulo Gebang membuat para pengguna bus AKAP mengeluh denga alasan banyak memakan waktu karena jauh, belum lagi ditambah jika terkena macet, dikarenakan memang posisi terminal Pulo Gebang ada di pinggiran kota Jakarta.
Sebenarnya penertiban dilakukan di terminal tipe B dan terminal bayangan karena dinilai menyalahi ijin trayek atau KPS, terminal Kampung Rambutan adalah termasuk kategori terminal tipe  A dan memang memegang KPS untuk trayek Jateng dan Jatim memastikan tidak benar semua bus AKAP tujuan Jateng dan Jatim dari terminal Kampung Rambutan akan dipindahkan ke Terminal Pulogebang.

Sebetulnya wacananya memang nantinya begitu. Kampung Rambutan melayani rute AKAP tujuan Jawa Barat, Pulogebang untuk tujuan Jateng, Jatim, Yogyakarta dan wilayah timur dan untuk jurusan ke Sumatera akan dilayani melalui terminal Poris di Tangerang. Penertiban PO sudah dilakukan di beberapa terminal bantuan bertipe B yang tidak memegang KPS untuk trayek Jateng dan Jatim. Misalnya, terminal Pasar Minggu, Grogol, Pinang Ranti, Muara Angke, Rawamangun, dan Tanjung Priok. Selain itu, sejumlah terminal bayangan dan pool juga sudah ditertibkan.

Sedangkan terminal penumpang tipe A, melayani kendaraan umum secara nasional seperti angkutan antarkota antarprovinsi, angkutan antarkota dalam provinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan. Sementara terminal penumpang tipe B melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota dalam provinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan.
"Untuk terminal tipe C melayani angkot, seperti di Cililitan dan Klender yang dioperasikan oleh KWK (Koperasi Wahana Kalpika) dan angkot-angkotnya saja.

Jumlah Bus naik
Sebelumnya, Kemenhub mengeluarkan surat edaran dan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi Jakarta dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) agar setelah 28 Januari tidak ada bus beroperasi di terminal bayangan. Kemenhub mengancam memberikan sanksi kepada bus yang membandel dengan membekukan izin trayek. Jika masih ada yang melanggar, Kemenhub tak segan membekukan izin PO.

Sejumlah perusahaan otobus (PO) pemilik KPS Terminal Kampung Rambutan yang sebelumnya tidak masuk ke dalam terminal, kini hampir seluruhnya beroperasi di terminal. Ada beberapa PO besar yang dulu mengambil penumpang di pool, sekarang kembali lagi masuk ke terminal Kampung Rambutan. Ibaratnya, mereka itu anak hilang yang telah kembali dengan adanya peraturan ini  terjadi kenaikan jumlah penumpang pascapenertiban dilakukan.

Sejumlah awak Perusahaan Otobus (PO) di Terminal Kampung Rambutan semringah sejak Kementerian Perhubungan bersama Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta menertibkan sejumlah terminal bayangan sejak 28 Januari lalu.

Ruman (31) awak Dewi Sri jurusan Jakarta-Tegal mengatakan, semenjak diberlakukan kebijakan itu, tidak hanya mengembalikan fungsi terminal namun juga membuat jumlah penumpang meningkat.
"Sebelumnya di sini Dewi Sri hanya enam bus saja yang beroperasi. Sejak sejumlah pool ditertibkan, sekarang jadi 10 bus. Penumpang juga makin ramai. Sebelumnya tiap hari satu bus cuma isi 20-30. Sekarang bisa sampai 40 bahkan penuh.


Sumber :  http://wartakota.tribunnews.com/2017/02/07/terminal-kampung-rambutan-masih-layani-trayek-jawa-tengah-dan-jawa-timur?page=2

.
.

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top